Header Ads Widget

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Hal-hal Tak Biasa yang Bisa Terjadi pada Mr P Ketika Bercinta

Tonk-Tonk.Com - Saat berhubungan intim, normal adanya ketika seorang pria mencapai orgasme lalu ia mengalami ejakulasi atau pelepasan sperma. Namun, beberapa hal juga bisa menyebabkan penis mengalami hal-hal tak biasa ketika seorang pria tengah bercinta.
1. Orgasme kering
Orgasme kering terjadi ketika pria mencapai klimaks seksual, tetapi tidak melepaskan air mani atau hanya mengeluarkan air mani dalam jumlah sangat sedikit. Orgasme kering biasanya tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu kemampuan seorang pria untuk menjadi seorang ayah.
Pada pria muda, orgasme kering dapat terjadi setelah orgasme berulang kali dan umumnya membaik setelah beberapa jam istirahat.
"Saat ejakulasi sperma harusnya keluar tetapi karena katup kantong air mani bocor, maka sperma masuk ke kandung kemih. Kondisi ini disebabkan karena penyakit metabolik kronis dan dikenal juga dengan retrograde ejaculation," terang dr Nugroho Setiawan, SpAnd dari RSUP Fatmawati.
2. 'Terperangkap' di vagina
Penis captivus adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi. Ketika berada di dalam vagina, penis akan membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi saat orgasme. Ketika dua hal itu terjadi, penis bisa terjebak.
Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, vagina dan penis baruh kemudian mereka bisa terpisah. Di dunia medis, penis captivus kali pertama tercatat pada tahun 1884. Otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis. Meskipun ereksi pria sudah hilang, vagina tetap tidak bisa 'menariknya' keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis.
3. Delayed Ejaculation
Delayed ejaculation (ejakulasi tertunda) adalah suatu kondisi di mana dibutuhkan 'tambahan' rangsangan seksual bagi seorang pria untuk mencapai klimaks seksual dan ejakulasi. Beberapa pria dengan ejakulasi tertunda bahkan tidak dapat ejakulasi sama sekali.
Beberapa pria dengan ejakulasi tertunda perlu rangsangan seksual selama 30 menit atau lebih untuk mendapatkan orgasme dan ejakulasi, atau mereka mungkin tidak dapat ejakulasi sama sekali.
Keadaan ini bisa disebabkan oleh kondisi tertentu kronis kesehatan, operasi dan obat-obatan serta penyalahgunaan zat atau masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan atau stres.
4. Ereksi spontan
Salah satu bentuk ereksi spontan adalah priapism yakni ereksi berkepanjangan pada penis, yang tidak diinginkan, terus-menerus, tidak disebabkan oleh rangsangan seksual atau gairah, dan biasanya terasa menyakitkan. Kondisi ini terjadi ketika beberapa bagian dari sistem yaitu darah, pembuluh darah atau saraf, mengubah aliran darah normal.
Bentuk ereksi spontan lainnya adalah ereksi pagi atau Nocturnal Penile Tumescence (NPT) yang merupakan peristiwa fisiologis normal. Kemudian, ereksi karena kandung kemih penuh.
"Karena otak tidak merespons maka kandung kemih yang penuh akan menimbulkan rangsangan ke penis sehingga menjadi tegang atau ereksi," jelas DR dr Nur Rasyid, SpU(K), Ketua Departemen Urologi RSCM.
5. Sperma keluar tanpa ereksi
Pria yang merasa spermanya keluar dengan sendirinya tanpa ereksi bisa jadi didiagnosa dengan bocornya katup sperma. Dengan terganggunya proses menutup dan membuka katup sperma, sperma dan air mani bisa keluar tidak hanya ketika ereksi.
6. Anejakulasi
Anejakulasi terjadi saat pria tidak bisa mengalami ejakulasi setelah ia mencapai orgasme. Penyebab utama anejakulasi di antaranya riwayat pembedahan prostat, kandung kemih atau perut karena hal tersebut bisa berisiko merusak saraf panggul.
Anejakulasi juga bisa muncul akibat prostatitis (peradangan pada kelenjar prostat) dan kondisi-kondisi yang mempengaruhi sistem saraf seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, diabetes, cedera tulang belakang dan penyumbatan parsial uretra.
Semoga bermanfaat!

Post a Comment

0 Comments

referrals adstera